Pada persidangan lanjutan kasus pembunuhan berencana terhadap Direktur Utama PT Putra
Rajawali Banjaran Nasrudin Zulkarnaen dengan terdakwa Antasari Azhar, Kamis (17/12/2009) di PN Jakarta Selatan, saksi ahli IT dari Puslabfor Mabes Polri M Nuh, membacakan transkrip percakapan antara dua orang yang diduga Antasari dan Sigid Haryo Wibisono.
Percakapan ini berlangsung di kediaman Sigid, yang kini juga menjadi terdakwa kasus yang sama. Menurut M Nuh, transkrip percakapan ini merupakan versi resmi Puslabfor Mabes Polri.

Inilah petikan transkrip percakapannya:

Sigid: Ini kan perampokan, Mas.

Antasari:
Nah.

Sigid: Ini perampokan, Mas.

Antasari:
Berarti kan persoalan baru.

Sigid: Bukan, ini perampokan. Jadi (suara tidak jelas) barangnya diambil jam 2 semua. Diambil. Ini yang saya setting. Ini sudah dua minggu. Ini nanti dari TKI semua. Jadi yang main anak-anak ini untuk ngerampoknya. Tapi eksekutornya anak TKI. Anak TKI, begitu eksekusi, dia cabut. Dan itu sudah kita siapkan. Makanya, kita mau butuh (suara tidak jelas). Itu apa. Untuk olah TKP gitu, lho. Biar kalau untuk TKP ini misalnya harus dikorbankan, ya dikorbankan. Ditangkap itu. Yang cukup barang, bukan yang eksekusi.

Antasari: Berarti begini, Mas. Jangan ini buru-buru deal dengan mereka. Masalah jabatan jadi komoditas.

Sigid: Apanya?

Antasari: Jadi komoditas nanti. Tolong jelaskan, itu komoditas jabatan.

Sigid: Lho, bukan orang ini. Memang orangnya A Guan yang membiayai ini. (kata tidak jelas). A Guan dan TW. Kalau masuk ke Mas AA sekarang kita tidak usah bingung. Gak usah lewat Toto lagi. Lewat orang ini. Gitu lho. Lha, saya ini kan wis tak jelaskan. Wis suwi. Cuma saya kan enggak mau nyenggol kamu. Jadi tak babat no wae. Mas Wili sama itu. Mas Wili kita rembukan. Mas kan Jabotabek. Mas sekarang otomatik wonge TB 2.

Antasari: Ya.

Sigid: Terus Wili piye mas. Boleh sudah Mas omongin?

Antasari: Udah. Tapi kan belum wandep. Untuk itu rupanya kemarin belum masuk.

Sigid: Ndak, yang satu sudah ngomong belum. Sudah kemarin, sudah final sama TB 1. Kemarin sore. Sudah final mengenai Wili. Terus waktu Barudin Haiti jadi Kapolda Sulut.

Lalu, ada lagi cuplikan rekaman lainnya.

Sigid: Mau esuk, aku kaget. Aku telpon Mas, mati. Jam songo, ditunda nilo, ditunda afane.

Antasari: Bukan, nda. Masa bukan ini.

Sigid: Hm....

Antasari: Masalah itu.

Sigid: Hm....

Antasari: Udah berapa bulan? November, Desember, Januari, Februari. Tiga bulan. Hanya satu orang. Namanya Nasrudin.

Sigid: Zaman dulu, Mas ngopeni wong wotongi pak rak jengkel, Mas.

Seperti diberitakan, percakapan ini diambil secara sembunyi-sembunyi oleh Sigid ketika Antasari, yang juga mantan Ketua KPK, datang ke rumahnya. Rekaman ini diletakkan di bawah meja. Selain direkam, Sigid juga memasang spy camera di ruangan yang menjadi tempat pertemuan Antasari-Sigid. Kamera tersebut diletakkan di samping pesawat televisi.

Baca Info Lain :



1 comments:

  1. Unknown on December 19, 2009 at 8:36 PM

    mana yang benar .. mana yang salah... kita lihat saja lha.. [ edetik.com ]

     

NegeriAds

Followers

Stat-Blog

Hits Blog


Hits Blog Today


Download

Download Theme Song World Cup 2010 Klik disini

Recent Post


Image Gallery