Masyarakat Tembilahan, Kabupaten Indragiri Hilir (Inhil), Riau, dihebohkan dengan kelahiran seorang bayi berkepala dua yang lahir pada hari Kamis (23/7). Saat ini, bayi dalam kondisi stabil dan masih dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Puri Husada Tembilahan.
Seperti dilansir Antara, Jumat (24/7), masyarakat tampak berbondong-bondong dan berebut ingin menyaksikan dari dekat bayi tersebut di ruang perawatan anak RSUD Puri Husada. Anak pasangan Badrun (33) dan Nurhayati (23), warga RT 3 Desa Belantaraya, Kecamatan Gaung, lahir di RSUD Tembilahan melalui operasi sesar pada Kamis malam. Badrun yang sehari-harinya buruh tani ini membawakan istrinya ke Tembilahan menyusuri Sungai Indragiri dari kampungnya di Belantaraya setelah tenaga kesehatan di sana menyatakan bahwa istrinya itu harus dibawa ke rumah sakit.
Menurut Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan Rasul Alim, kasus bayi berkepala dua ini merupakan kasus pertama terjadi di Inhil. Pada saat dilahirkan, kondisi bayi dalam keadaan sehat. "Baru sekali ini terjadi di Inhil ada bayi berkepala dua," katanya.
Ia mengatakan, secara umum kondisi bayi berjenis kelamin laki-laki tersebut dalam keadaan sehat. Bayi yang belum diberi nama ini memiliki dua kepala, satu badan, dua tangan, dua kaki, satu ginjal, satu jantung, dua paru-paru, dan satu lubang anus. Saat lahir, bayi ini memiliki bobot 3.200 gram, dengan panjang 43 sentimeter.
"Sebenarnya ini kembar siam dengan kelainan, secara ilmu medis tidak mungkin dipisahkan. Namun, kita tetap berusaha memberikan penanganan terbaik bagi bayi ini," ungkap Rasul.
Wakil Bupati Inhil Rosman Malomo didampingi Direktur RSUD Puri Husada Tembilahan melihat langsung dari dekat kondisi bayi kembar siam dan ibunya tersebut. "Ini merupakan kekuasaan Allah yang harus kita terima dengan kesabaran. Namun, kita sebagai manusia harus tetap berusaha bagi kebaikan bayi ini," ujar Rosman.
Ia menambahkan, setelah berkoordinasi dengan Dinas Sosial Provinsi Riau, hari ini juga bayi itu dibawa ke RSUD Arifin Achmad Pekanbaru untuk mendapatkan perawatan dan penanganan selanjutnya.
Adapun Nurhayati, ibu bayi tersebut, mengatakan bahwa sebelum melahirkan ia tidak mendapatkan firasat apa pun terkait kehamilannya tersebut. Akan tetapi, saat itu, tenaga medis setempat menyatakan bahwa kemungkinan memang bayinya kembar. "Selama hamil saya pun tidak ada firasat apa-apa," ungkap Nurhayati.(tribun-timur.com)
Post a Comment