Sejak pagi tadi warga Dusun Lidan, Desa Kembangbilo, Kecamatan Kota, Kabupaten Tuban geger dengan hilangnya salah seorang warga. Ia adalah Ngatimin (35) warga setempat yang tidak pulang ke rumah sejak Jumat (12/6/2009) malam kemarin.
Bapak satu anak tersebut hilang selama 6 jam sejak pukul 18.00 hingga pukul 00.00 WIB. Diduga kuat, penjual sandal di pasar baru Tuban itu disembunyikan mahluk halus atau warga setempat menyebutnya genderuwo.
Sejumlah saksi mata, termasuk istri korban Alwiyah (30) menuturkan, awal korban hilang adalah sat ia baru pulang dari pasar pada pukul 17.00 WIB, Jumat kemarin. Sesampai di depan rumah, tiba-tiba dia berpamitan untuk buang air besar terlebih dahulu.
Merasa tak kuat menahan, Ngatimin pun tidak jadi masuk rumah dan langsung berbelok menuju sungai di belakang rumah yang berjarak sekitar 100 meter. Namun, setelah mengaku akan buang hajat tersebut, ternyata korban tak kunjung kembali pulang hingga tengah malam.
Melihat suami tidak pulang, Alwiyah kebingungan dan berusaha mencari Ngatimin ke beberapat tempat maupun rumah saudara. Namun, beberapa kali mengitari kampung, sang suami tak kunjung ditemukan. "Beberapa kali saya mencari ke tetangga dan mengitari kampung, dan saya juga sempat menyisir kali dimana ia berpamitan buang hajat," kata Alwiyah.
Mengetahui hal tersebut, sejumlah kerabat dan tetangga Ngatimin akhirnya ikut mencari korban. Namun, sampai pukul 22.00 WIB, tak ada kabar sadikitpun tentang keberadaan korban. Karena lelah mencari, pihak keluarga dan wargapun hanya bisa pasrah dengan berkumpul untuk menunggu kedatangan korban dirumahnya.
Sekitar pukul 00.00 WIB, keajaiban seakan datang. Salah satu warga yang sedang duduk-duduk di rumah korban tiba-tiba melihat Ngatimin berjalan kaki melintas di samping rumah. "Saat mendengar kabar itu, saya langsung berlari mengejarnya. Namun, saat saya pegang tubuhnya, ia mengaku bingung mau pergi kemana," terangnya dengan sambil menggelengkan kepala.
Salah satu tetangga korban, Parlin menjelaskan, dirinya juga sempat bingung karena korban tidak bersedia diajak pulang. Alasannya ia masih akan melanjutkan perjalanan pulang. "Mau pulang kemana lagi, kalau dia sudah berada disekitar rumah," tambahnya.
Sontak saja, kedatangan korban di tengah malam itu mendapat sambutan luar biasa dari keluarga. Korban saat ditemukan kondisinya sangat lemah dan nampak seperti orang linglung. "Bingung, saya dimana. Sejak tadi ingin pulang, namun kok tidak sampai-sampai," terang korban.
Dijelaskan, saat buang hajat di sungai, ia bertemu dengan seorang laki-laki yang tak dikenal. Setelah itu, ia diajak untuk duduk-duduk. Ternyata, laki-laki tersebut seperti lenyap dan dirinya sudah berada di lahan jagung yang cukup luas. "Setelah sadar sendirian, saya berniat pulang. Namun, hanya bisa mutar-mutar dan tidak sampai-sampai," tegasnya masih tidak percaya.
Yang ia tak habis pikir, saat warga kampung dan istrinya mencari dan memanggil-manggil namanya, ia sebenarnya mendengar. Namun, saat dijawab warga kampung dan istri tercintanya tidak mendengar dan malah menjauhinya.
"Saya yakin kalau laki-laki yang saya temui di sungai adalah genderuwo. Sebab, banyak cerita yang mengatakan seperti itu," katanya.(Beritajatim.com)
Post a Comment